Peneliti LIPI Bahas Perkembangan Teknologi Dan Energi Di 2023 – Pengembangan teknologi dan energi terbarukan merupakan salah satu elemen dasar dalam membangun masyarakat yang cerdas. Orang yang bisa menggunakan kecanggihan ilmu untuk memudahkan hidupnya. Topik ini dibahas dalam acara LIPI Talk To Scientist (TTS) yang merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia Science Expo (ISE) 2020.
Peneliti LIPI Bahas Perkembangan Teknologi Dan Energi Di 2023
steorn – Topiknya adalah“Teknologi informasi dan energi berkelanjutan membangun masyarakat cerdas”, seri TTS kali ini pada Rabu (11/11) akan menghadirkan perkembangan terkini di Indonesia dalam riset teknologi informasi dan pengembangan energi terbarukan.
“Kami memiliki TV pintar, kami memiliki rumah pintar atau kota pintar, tetapi apa yang membuat sebuah perangkat pintar?” kata Erry Dwi Kurniawan, peneliti di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi. Ia menegaskan, konsep cerdas dari teknologi ini setidaknya harus mencakup tiga hal, yakni perangkat cerdas, perangkat lunak, dan konektivitas. “Perangkat cerdas adalah perangkat yang perangkat kerasnya dilengkapi dengan perangkat pendukung seperti sensor.
Perangkat lunak, yaitu pengembangan perangkat lunak yang mendukung pemrosesan data, misalnya untuk kecerdasan buatan atau deep learning,” jelasnya. mungkin untuk menghubungkan perangkat semua orang ke dalam satu sistem yang komprehensif. Inilah poin-poin inovatif yang saat ini sedang dikembangkan untuk mendukung evolusi peradaban menuju masyarakat yang cerdas,” imbuhnya. Ia juga menyebutkan bahwa ICRMET adalah konferensi yang mendukung tujuan SDGs, termasuk memastikan lingkungan yang memungkinkan untuk diversifikasi komoditas dan penciptaan nilai.
Budi Prawara, Direktur Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran penelitian untuk mempercepat pembangunan negara, khususnya di bidang teknologi dan energi terbarukan. Ia mengingatkan Indonesia menargetkan pangsa energi terbarukan mencapai 23 persen pada 2025, sementara saat ini baru mencapai 16 persen.
Baca Juga : Prediksi Tren Teknologi Paling Penting Untuk Tahun 2023
Menurutnya, itu belum termasuk rasio listrik, yang diketahui beberapa daerah terpencil masih kekurangan listrik. “Oleh karena itu, penyelenggaraan konferensi ICRAMET dan ICSEEA merupakan salah satu kegiatan terpenting untuk mempublikasikan perkembangan terkini di bidang teknologi informasi, elektronika dan telekomunikasi, serta riset energi terbarukan yang memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada,” ujarnya. . “Kami memiliki rencana untuk mengembangkan infrastruktur riset melalui Bandung Advanced Science Innovation Center; fasilitas riset yang bisa di-share,” ungkapnya.
Anwar Muqorobin, peneliti Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika, mengatakan saat ini kita hidup di era disrupsi TI. Ia percaya bahwa inovasi TIK memiliki tiga area fokus, yaitu Smart Administration, Smart Economy dan Smart People. Menurutnya, ketiga bidang tersebut berkembang sangat cepat sesuai dengan inovasi teknologi yang terus berlanjut hingga saat ini.
“ Mulai dikala ini industri tidak butuh lagi mempunyai posisi raga, seluruh data informasi telah ada serta akses warga terhadap data yang terus menjadi kaya terus menjadi bertambah,” jelasnya. Anwar meningkatkan kalau kecerdasan merupakan uraian tentang pendidikan serta momen konferensi ICSEEA ialah peluang unik untuk tiap orang buat lebih menguasai pertumbuhan teknologi dikala ini.“ Kecerdasan merupakan keahlian menyesuaikan diri dengan seluruh pergantian,” pungkasnya.
Selaku data, TTS kali ini ialah teaser konferensi International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications( ICRAMET 2020) serta International Conference on Sustainable Energy Design and Application( ICSEEA 2020) yang berlangsung dari bertepatan pada 18 sampai 20 tempat pada bulan November. dalam praktek. Pembicara dalam konferensi tersebut merupakan Periset Pusat Riset Elektronika serta Telekomunikasi Erry Dwi Kurniawan, Ph. D; Anwar Muqorobin.