Hal Aneh Tentang Keputusan Google Untuk Menghentikan Penelitian Energi – Dua insinyur senior Google sudah membuat artikel memusingkan yang menerangkan apa yang mereka dalami sesudah Google hentikan usaha riset dan peningkatan lanjutannya ke tehnologi energi terbarukan di tahun 2011.
Hal Aneh Tentang Keputusan Google Untuk Menghentikan Penelitian Energi
steorn – Jawaban yang mereka pasarkan jika usaha mereka tak ada di lajur yang pas untuk memberi inovasi riset dan peningkatan (R&D) terbarukan yang sendirinya akan mengubah rotasi cuaca sering terang dan dengan begitu amat tidak logis sebagai dalih untuk berserah pada sesuatu yang demikian krusial. usaha, sebagaimana yang akan kita saksikan.
Bisa jadi besar, Google menyaksikan harga energi terbarukan turun demikian cepat saat penebaran global dipercepat alhasil mereka mengetahui kesempatan mereka untuk mendapatkan uang di tempat R&D lebih kecil ketimbang yang mereka anggap. Dan mereka pahami secara jelas jika perlakuan riil dalam lebih memajukan energi terbarukan ialah dalam implementasi , yang tetap dibiayai oleh Google di tingkat yang lebih besar ketimbang yang sempat mereka investasikan dalam R&D.
Baca Juga : Bagaimana Pengembangan Teknologi Mendorong Inovasi
Hasil yang paling bisa diyakini dari keterangan memusingkan insinyur Google adalah salah satu artikel di Fox News dengan judul khusus, “Beberapa insinyur Google mengaku energi terbarukan takkan menuntaskan rotasi cuaca.” Tetapi bukan itu yang Google simpulkan, walau Fox News, di luar dugaan, sanggup mendapati disinformer anti-sains yang menganggap begitu.
Dalam artikel IEEE Spectrum mereka, beberapa insinyur menerangkan jika di tahun 2007, Google mengeluarkan ide “REmempunyai tujuan untuk meningkatkan sumber energi terbarukan yang hendak hasilkan listrik tambah murah ketimbang pembangkit listrik tenaga batu bara.” Istilah REialah ringkasan dari “Energi Terbarukan Lebih Murah Dari Batubara.”
Saat ini Anda barangkali berpikiran RElogis, diperuntukkan untuk meningkatkan sumber terbarukan yang tambah murah ketimbang pembangkit listrik tenaga batu bara anyar — destinasi yang berarti pada tahun 2007 dan 2011 serta sekarang ini.
Ya, kami secara cepat dekati destinasi ini dan sudah meraihnya di sejumlah sisi dunia. Memang, 2 bulan lalu spektrum IEEE mengeluarkan sebuah artikel yang menerangkan “Pertanian tenaga angin dan surya yang gede mempunyai ekonomi untuk berkompetisi dengan suplai listrik berbasiskan bahan bakar fosil paling murah di Amerika Serikat berdasarkan perusahaan penasihat keuangan terhormat Lazard Ltd.”
Tapi adil untuk mengaku jika penjuru dunia tehnologi dan peraturan yakin jika R&D terus-menerus jadi energi terbarukan amat bernilai karena apa saja yang memainkan ongkosnya akan memainkan ongkos keseluruhnya untuk menjauhi musibah rotasi cuaca. Destinasi yang lain logis ialah energi terbarukan “yang bisa dikirimkan ” yang bersaing , “yang bisa dinaikan dan dimainkan secara cepat,” sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa insinyur Google (sebagai musuh hanya bisa dipakai saat matahari berkilau atau angin bertiup). Ini barangkali matahari atau angin dengan beberapa kekuatan penyimpanan.
Akan tetapi rupanya, destinasi Google diperuntukkan untuk meningkatkan sumber terbarukan yang bertepatan tambah murah ketimbang pembangkit listrik tenaga batu bara yang berada — sekaligus bisa dikirimkan ! Walau website REdan launching informasi 2007 tidak mengonfirmasi problem ini, beberapa insinyur Google mengaku jika mereka konsentrasi pada riset mengenai “bagaimana tehnologi energi anyar bisa bekerja … lebih murah ketimbang pembangkit listrik tenaga batu bara yang telah ada..”
Aku menampilkan ini khususnya karena destinasi untuk memperoleh tehnologi energi bebas karbon anyar ke pasar pada harga yang lebih murah ketimbang tenaga batu bara yang berada … secara luas disinyalir tidak barangkali dilancarkan dalam rasio saat yang memiliki arti untuk umat manusia. Kembali pada tengah 1990-an, aku menolong jalankan program R&D paling besar di dunia untuk meningkatkan tehnologi energi bebas karbon di Departemen Energi. Aku tak pernah berjumpa siapa saja di situ atau pada dua dasawarsa paling akhir dengan pengetahuan R&D aktual yang sempat berpikiran jika destinasi semacam itu logis — atau perlu.
Kembali juga, bila Anda sudah beli dan menggelontorkan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara (atau bahkan juga pembangkit bahan bakar fosil), ongkos operasi mayoritas ialah ongkos ekstraksi dan pengangkutan bahan bakar fosil. Bagaimana persisnya pembangkit listrik bebas karbon anyar yang dibuat semuanya dari sejak awalnya barangkali semurah itu, apa lagi ongkosnya ” lebih rendah” (apa lagi tambah murah dan bisa dikirimkan)? Jawaban: Barangkali tidak dapat — tentunya tidak dalam kurun waktu empat tahun yang diberi oleh Google.
Itu merupakan penyebabnya nyaris tiap riset tehnologi dan peraturan yang serius di dunia sudah menulis jika destinasi Anda untuk menjauhi pemanasan yang hebat, Anda membutuhkan beberapa harga karbon atau beberapa peraturan ketentuan yang menolong percepat penutupan pembangkit batubara saat sebelum akhir periode memakainya. sepanjang umur teoritis.
Tidak disangsikan kembali itu merupakan penyebabnya China — yang sudah membuat riset dan peningkatan energi terbarukan sekitar yang dibayarkan siapa saja di dunia pada beberapa tahun akhir — sudah memiliki komitmen untuk tutup banyak pembangkit listrik batu baranya untuk melengkapi sasaran cuaca dan udara bersih (sebagaimana yang aku ulas di sini ). Mereka menyadari bahwa sama keutamaan dengan R&D, itu tak dapat mematikan pembangkit bahan bakar fosil dengan lumayan cepat.
Tapi beberapa insinyur Google mengaku jika mereka pergi dari REkarena analitis yang mereka kerjakan menampilkan jika bahkan juga bila mereka sukses dalam pekerjaan yang nyaris tidak mungkin ini, itu masih tetap takkan mengubah rotasi cuaca.
“Penghitungan itu membuat aktivitas kami di program REsinar anyar yang serius. Misalnya sesaat jika itu sudah menembus keberhasilan yang paling sangat hebat, dan jika kami sudah mendapati tehnologi energi terbarukan yang murah yang dengan bertahap bisa gantikan semua pembangkit batubara dunia — keadaan yang kurang lebih sama dengan scenario kasus terbaik study pengembangan energi. Bahkan juga bila mimpi itu terjadi, itu masih tetap takkan menuntaskan rotasi cuaca. Aktualisasi ini amat mengagetkan : REtak hanya tidak berhasil menembus maksudnya untuk membangun energi yang tambah murah ketimbang batu bara, tapi destinasi itu masih belum cukup berambisi untuk mengubah rotasi cuaca.”
bulu-bulu kuda. Lebih mengagetkan kembali jika Google barangkali akan mengaku sangat kaget jika destinasi mereka untuk melindungi dunia melewati inovasi tehnologi saja tidak logis. Buktinya ialah kita telah mempunyai tehnologi (baik di pasar atau dalam peningkatan) sebagaimana yang diterangkan oleh Princeton Profs Socolow dan Pacala satu dasawarsa lalu dalam makalah tahun 2004 di Science , ” Stabilization Wedges : Solving the Climate Masalah for the Next 50 Years with Tehnologi Saat Ini.”
Tetapi, tentunya, umat manusia sudah tunda perlakuan berlama-lama alhasil kita saat ini memerlukan peraturan cuaca untuk secara bertepatan percepat penebaran bahkan juga tehnologi bebas karbon yang paling irit ongkos sekalian mematikan pembangkit bahan bakar fosil yang berada. Dan walau beberapa insinyur Google menekankan jika peraturan tidak barangkali melakukan tindakan lumayan cepat untuk melindungi planet ini, kita bisa menyaksikan dari perlakuan anyar -baru ini dari Amerika Serikat, Cina, dan Uni Eropa jika peraturan yang berarti untuk percepat penebaran bebas karbon sekalian tutup batubara tanaman memang barangkali.
Tapi seperti satu komponen tunggal dari portofolio energi bersih, ucapkanlah, tenaga surya, tak dapat membuat semua aktivitas — sama halnya dengan tehnologi saja tak dapat membuat semua aktivitas tanpa beberapa peraturan. Kami cuma lama-lama paling lama.
Aku menerangkan ketidakcukupan pendekatan R&D saja di tahun 2007 dan 2008 dan kembali panjang lebar dipublish aku tahun 2009, ” Fantasi tehnologi inovasi ,” dan banyak posting selanjutnya. Mode cuaca/energi mandiri menampilkan sesuatu yang sama. Telah jadi pengetahuan umum lama.
Dan berikut yang lebih aneh mengenai keterangan beberapa insinyur Google mengenai kenapa mereka berserah pada R&D terbarukan:
“Kami memilih untuk menyatukan hasil scenario terbaik study pengembangan energi kami dengan mode cuaca Hansen untuk menyaksikan apa pengurangan emisi senilai 55 % di tahun 2050 akan bawa dunia balik ke bawah tingkat batasan 350 ppm. Penghitungan kami mengutarakan kebalikannya.
Bahkan juga bila tiap tehnologi energi terbarukan maju sekencang yang dipikirkan dan segalanya diaplikasikan secara global, tingkat CO2 di atmosfer tak hanya tetap di atas 350 ppm; mereka akan semakin berkembang secara eksponensial karena pemakaian bahan bakar fosil yang terus-menerus.
Maka scenario terbaik kami, yang didasari pada prediksi kami yang paling percaya diri untuk energi terbarukan, akan hasilkan rotasi cuaca yang kronis., dengan semua resikonya yang menakutkan: diantaranya: perubahan zone cuaca, kekurangan air tawar, erosi pantai, dan pengasaman laut. Penghitungan kami menampilkan jika mengubah trend akan memerlukan perkembangan tehnologi radikal dalam energi nol-karbon yang murah, dan sistem mengekstraksi CO2 dari atmosfer dan mempernyerap karbon.”